Si sobat suka banget makan. Setiap jalan-jalan bareng, nggak pernah ketinggalan camilan. Tujuan hang out pun selalu kuliner. Ternyata, habit sobat dapat mempengaruhi kita juga, lho. Ada plus dan minusnya berteman dengan si tukang makan.
Plus:
- Update tempat kuliner terbaru. Si sobat nggak pernah ketinggalan informasi soal resto atau kafe yang baru buka. Dia juga tahu tempat makan kaki lima yang bisa membuat lidah kita bergoyang.
- Sering dapat traktiran. Kita jadi sering diajak sobat menemaninya mencoba makanan baru yang seru atau yang lagi digemari. Alhasil, kita pun ditraktir.
- Bisa menjadi penulis blog dadakan. Karena sering diajak makan bareng si sobat, kita jadi punya pengetahuan soal kuliner. Ciba deh, iseng me-review resto atau kafe yang dikunjungi. Lumayan tulisan kita dibaca orang. Siapa tahu nanti dapat undangan khusus untuk mencoba restoran baru.
- Merusak diet. Kalau lagi diet, punya sobat tipe ini bisa menjadi bencana. Dia akan terus-menerus menawarkan makanan yang enak. Susah banget menahan godaan. Akhirnya, kita menyerah untuk menerima tawarannya.
- Menjadi boros. Nggak selamanya si sobat mentraktir kita. Padahal sering banget ia mengajak kita jajan di luar. Tak terasa isi dompet pun semakin menipis. Asyik sih, coba berbagai makanan enak. Tapi, jadi jadi punya sisa untuk ditabung.
- Muncul ganguan kesehatan. Karena sering jajan, kebersihan dan gizi makanan yang masuk masuk nggak bisa terpantau sepenuhnya. Ini bisa membuat daya tahan tubuh berkurang dan muncul resiko sejumlah penyakit