Siapa sih yang nggak mau jadi ‘pentolan’ di sekolah? Rasanya pasti asyik jadi bagian dari geng ‘utama’ sekolah, bisa punya banyak kenalan dan teman, juga mendapat keuntungan tersendiri dalam hal bersosialisasi. Tapi, jadi geng gaul juga ada plus dan minus-nya, lho
Plus:
- Pusat perhatian. Berada dalam kelompok yang dianggap ‘on top’ pastinya mengundang banyak perhatian seperti bagaimana cara berpakaian, apa ekskul yang diikuti, atau tentang pacar. Hal ini bisa bikin jadi senang dan bangga.
- Selalu diutamakan. Enaknya jadi geng gaul di sekolah adalah bisa terlibat setiap saat di berbagai acara dan kegiatan. Misalnya, jadi panitia inti di acara pensi, pelopor ide untuk buku kenangan, bahkan mendapat predikat sebagai prom queen atau cewek terfavorit di sekolah.
- Disegani. Kelompok pentolan biasanya punya tempat khusus untuk kumpul-kumpul. Biasanya murid-murid lain jadi segan kalo ingin berada di tempat tersebut. Tempat tongkrong pun akan terasa lebih eksklusif.
- Sasaran gosip. Kalau siap jadi pusat perhatian, berarti juga harus siap jadi sasaran gosip. Pasti ada saja cerita yang dicari dari geng gaul. Jadi, jangan heran dan harus tahan mental untuk menghadapinya.
- Over pede. Karena biasa mendapat perlakuan yang istimewa, kepedean bisa saja terjadi. Misalnya merasa paling keren di kelas, meremehkan kelompok lain, atau malas bersikap baik dengan teman-teman lain.
- Dianggap sombong. Salah satu konsekuensi jadi geng gaul adalah dianggap sombong, karena dilihat sebagai kelompok yang sudah punya comfort zone sendiri plus disegani. Maka, geng gaul sering dianggap jaga jarak dengan teman-teman yang lain.