Antara Pacar dan Idola
Zayn Malik “One Direction” sedang main skateboard di panggung. Besok dia mau pergi ke Jepang. Kita tahu semua yang dilakukan idola. Padahal kita nggak tahu si pacar akan ikut kompetisi fotografi di sekolah. Kok, semakin jauh dari pacar dan lebih memikirkan si idola. Gimana ya, biar perasaan kita ke pacar dan idola seimbang?
- Ingat kita punya pacar nyata. Halo! Walaupun kita cinta banget sama si idola dan pengin menjadi pacarnya, ingat itu cuma khayalan. Kita sudah punya pacar yang sayang dan ada saat dibutuhkan. Biarkan idola menjadi penyemangat untuk dilihat dan didengar.
- Jangan ngobrol soal idola terus. Get a real life! Nggak selalu hidup kita melulu soal si idola. Ngobrol sama pacar berakhir membicarakan si idola. Akhirnya, si pacar bete karena kita terlalu memuja idola. Sah-sah saja kalau topik idola kita muncul di sela-sela obrolan. Tapi, jangan sampai itu menganggu si pacar.
- Mulai membatasi. Hampir tiap hari stalking jejaring sosial si idola. Kepo banget dengan kehidupannya. Sampai-sampai nggak membalas BBM dari pacar. Kalau sudah begitu, tampaknya harus belajar membatasi, deh. Coba untuk tidak mengetahui kabar si idola sehari saja. Alihkan dengan memperhatikan jadwal kegiatan si pacar. Ikuti kegiatannya seharian.
- Sering jalan-jalan bareng. Ketika sudah merasa jauh dengan pacar, coba ajak kencan. Nggak cuma nonton atau pergi ke taman bermain. Ajak ke tempat makan atau main ke rumah agar bisa mengobrol banyak hal. Saat kencan sama pacar, kita masih bisa dekat dengan idola, lho. Selama perjalanan, dengarkan saja lagu yang dinyanyikan si idola