5 Ciri SMS dari Orang Tua



Nggak tau gimana awalnya, semua orang tua itu kayaknya punya gaya bahasa yang sama kalau SMS anak-anaknya. Mungkin mereka menggelar sebuah konvensi khusus untuk membahas bahasa dalam SMS ke anaknya.

Nggak anak yang tinggal di bagian selatan, barat, timur,, atau utara pasti suka ngerasa sama tiap kali ngeliat temen kamu baca SMS dari orang tuanya. Seperti apakah itu?

Bahasa yang “Khas”
Pasti pada pernah dapet SMS dari papah atau mamah kamu yang isinya “Posisi?” Kita tahu kalau maksudnya adalah menanyakan kita ada di mana. Tapi bahasa yang dipakenya ituloh. Kok ‘posisi’? BIar makin unik, kamu jawab aja dengan jawaban yang unik juga:

“Posisi aku Gelandang Menyerang, Pah”

Atau,

“Aku sekarang sedang di 8’ LU 90` LS. 3000 Ft di atas bumi. Jemput ya, Pah.”

HURUFNYA CAPSLOCK SEMUA
Sebenernya sih mereka nggak sengaja make capslock semua, cuma gara-gara nggak tau cara ngubah ke huruf biasa. Tapi tetep aja, baca SMS yang capslock semua itu bikin kita langsung kaget kan. Ibaratnya kayak ada orang yang ngomong tapi teriak-teriak.

SIngkat Banget Banget Banget
Padahal pulsanya banyak. Bahkan pake pulsa pascabayar. Tapi kalau bales SMS singkatnya minta ampun. Nggak lebih dari tiga kata malah, atau bahkan tiga huruf pun nggak nyampe. Mentang-mentah SMS singkatan dari Short Message Service kali yah. Jadi mereka mikir semakin singkat sebuah SMS semakin gaul.

Contohnya:
Kamu : Pah, di sini hujan. Aku basah kuyub gini. Cowok aku ninggalin gitu aja. Dia lebih milih nganter kucingnya daripada aku. L Nanti jemput ya, Pah.

Orang tua : Ya.

Kamu : Aku laper banget, udah seminggu puasa tapi belum sempet buka. Di rumah ada makanan nggak? Kalau mau nengok ke kosan bawain yah.

Orang tua : G

SMS = Sambutan Pidato
Walau seringnya SMS yang singkat-singkat, tapi ada juga orangtua yang doyan berpanjang-panjang kalau SMS anaknya. Biasanya sih ibu. Pokoknya, isi SMSnya udah kayak sambutan pidato deh.

Contoh:
Ass Wr Wb. Nak, Apa kabar kamu di kost? Mamah doain smoga smua urusan kamu dilancarin. Jadi anak yang pintar dan sholeh. Jangan pacaran dulu, kata Pak Ustadz di pengajian haram. Alhamdulillah kita sekeluarga di rumah baik-baik aja.

SMS Telpon!
“Ah, SMS ribet. Susah ngetiknya. Lama dibalesnya juga. Telpon aja.” Begitulah yang terjadi. Karena punya banyak pulsa juga kali yah, jadi mereka emang lebih doyan telpon dan menghilangkan kata SMS dari kamus kehidupannya.

Begitulah. Kalau mamah-papah kamu gimana? Coba di-capture contoh SMS dari orang tua kamu, pasti nggak jauh beda deh.

Bagaimanapun juga, jangan diomelin atau diprotes yah. Inget loh, kamu masih ngoceh di Twitter, dan chat sama pacar pake pulsa dari mereka.